Kenapa kuucapkan kata-kata itu?
Why do I talk like that?
Mengapa bicaraku seperti itu?
The more that I hurt you, the less time my words do
Semakin aku menyakitimu, semakin jarang kata-kataku
And I try to take it all back
Dan aku mencoba menjilat semua ludahku
Why do I fuck things up
Mengapa aku mengacau
When I’m not tryna fuck things up?
Saat aku tak mencoba mengacau?
I know I’ve been stressed
Aku tahu memang aku stress
Say I’m doing my best
Kubilang kan lakukan yang terbaik
But I know that that isn’t enough
Tapi kutahu itu tidaklah cukup
To excuse it
Untuk beralasan
Oh, all my excuses
Oh, semua alasanku
Aren’t enough to undo this
Tidaklah cukup untuk menghapus semua
So, why do I do this?
Jadi, mengapa kulakukan ini?
I love you. Please, don’t hate me
Aku menyayangimu. Tolong, jangan benci aku
I’ve put you through so much, baby
Sudah banyak kesusahan yang kutimpakan padamu, kasih
I’m so sick of starting every sentence with “I’m sorry”
Aku muak mengawali setiap kalimatku dengan “Maaf”
But I love you. Please, don’t hate me
Tapi aku menyayangimu. Tolong, jangan benci aku
Know it’s all I’m saying lately
Ketahuilah, hanya ini yang kukatakan akhir-akhir ini
I’m so sick of starting every sentence with “I’m sorry”
Aku muak memulai setiap kalimat dengan “Maaf”
But I love you. Please, don’t hate me
Tapi aku menyayangimul. Tolong, jangan benci aku
Oh, I love you. Please, don’t hate me
Oh, aku menyayangimu. Tolong, jangan benci aku
You know that I hate myself
Kau tahu aku membenci diriku sendiri
So you don’t have to hate me too?
Jadi, kau tak perlu ikut membenciku
I’ll make a joke
Aku kan membuat lelucon
Just to cope
Untuk mengatasinya
In the hope
Dengan harapan
That you see me the way that you used to
Agar kau memandangku seperti dulu
Without the excuses
Tanpa alasan
Now all my excuses
Kini semua alasanku
Aren’t enough to undo this
Tidak cukup untuk menghapus semua
So, why do I do this?
Maka, mengapa kulakukan ini?
I love you. Please, don’t hate me
Aku menyayangimu. Tolong, jangan benci aku
I’ve put you through so much, baby
Sudah banyak kesusahan yang kutimpakan padamu, kasih
I’m so sick of starting every sentence with “I’m sorry”
Aku muak mengawali setiap kalimatku dengan “Maaf”
But I love you. Please, don’t hate me
Tapi aku menyayangimu. Tolong, jangan benci aku
Know it’s all I’m saying lately
Ketahuilah, hanya ini yang kukatakan akhir-akhir ini
I’m so sick of starting every sentence with “I’m sorry”
Aku muak memulai setiap kalimat dengan “Maaf”
But I love you. Please, don’t hate me
Tapi aku menyayangimul. Tolong, jangan benci aku
Oh, I love you. Please, don’t hate me
Oh, aku menyayangimu. Tolong, jangan benci aku
‘Cause one day, I’ll ask for forgiveness
Karena kelak, aku kan meminta maaf
And you’ll say, “I can’t, babe. No, I can’t forgive this.”
Dan kau kan berkata, ” Aku tak bisa, sayang. Tidak, aku tak bisa memaafkan.”
I love you. Please, don’t hate me
Aku menyayangimu. Tolong, jangan benci aku
Oh, I’m so sick of starting every sentence with “I’m sorry”
Oh, aku muak memulai setiap kalimat dengan “Maaf.”
But I love you. Please, don’t hate me
Tapi aku menyayangimu. Tolong, jangan benci aku
Know it’s all I’m saying lately
Ketahuilah, hanya ini yang kukatakan akhir-akhir ini
Oh, I’m so sick of starting every sentence with “I’m sorry”
Oh, aku muak memulai setiap kalimat dengan “Maaf.”
But I love you. Please, don’t hate me
Tapi aku menyayangimu. Tolong, jangan benci aku
I love you. Please, don’t hate me
Aku menyayangimu. Tolong, jangan benci aku