Thu. Nov 21st, 2024

Drunk text – Henry Moodie
Writer(s) : Andrew Edward Bannister, Joshua McClelland, Henry Moodie

 

5th
of November
Tanggal
5 November

When I walked you home
Saat
aku mengantarmu pulang

That’s when I nearly said it
Saat
itu aku hampir mengatakannya

But then said “Forget it” and froze
Namun
kemudian ku mengatakan “lupakan saja” dan terdiam



Do you remember?
Apakah
kau ingat?

You probably don’t
Mungkin
saja tidak

‘Cause the sparks in the sky
Karena
kilauan di langit itu

Took a hold of your eyes while we spoke
Mengalihkan
pandanganmu saat kita berbicara



Yesterday, drank way too much
Kemarin,  sangat mabuk

And stayed up too late
Dan
terjaga hingga larut malam

Started to write what I wanna say
Aku
mulai menulis apa yang ingin ku katakan

Deleted the message but I still remember it said
Lalu
ku menghapus pesannya namun aku masih ingat isinya adalah



I wish I was who you drunk texted at midnight
Aku
harap aku adalah orang yang kau kirimi pesan saat ku mabuk di tengah malam

Wish I was the reason you stay up till 3
Aku
harap aku adalah alasan kau tetap terbangun hingga jam 3 pagi

And you can’t fall asleep
Dan
kau tak bisa tidur

Waiting for me to reply
Menunggu
diriku tuk membalas

I wish I was more than just someone you walk by
Aku
harap aku adalah seseorang yang lebih dari sekedar kau singgahi

Wish I wasn’t scared to be honest and open
Aku
harap aku tidaklah takut untuk menjadi jujur dan terbuka

Instead of just hoping
Daripada
hanya berharap

You’d feel what I’m feeling inside
Kau
kan merasakan apa yang aku rasakan



April the 7th
Tanggal
7 April

And nothing has changed
Dan
tak ada perubahan

It’s hard to get by
Sulit
tuk dilalui

When you’re still on my mind everyday
Saat
kau masih saja dalam pikiranku setiap hari


Sometimes I question
Terkadang
aku bertanya-tanya

If you feel the same?
Jika
kau merasakan yang sama

Do we make stupid jokes?
Apakah
kita membuat lelucon yang bodoh?

Tryna hide that we’re both too afraid to say
Mencoba
tuk sembunyikan apa yang kita takut tuk katakan



I wish I was who you drunk texted at midnight
Aku
harap aku adalah orang yang kau kirimi pesan saat ku mabuk di tengah malam

Wish I was the reason you stay up till 3
Aku
harap aku adalah alasan kau tetap terbangun hingga jam 3 pagi

And you can’t fall asleep
Dan
kau tak bisa tidur

Waiting for me to reply
Menunggu
diriku tuk membalas

I wish I was more than just someone you walk by
Aku
harap aku adalah seseorang yang lebih dari sekedar kau singgahi

Wish I wasn’t scared to be honest and open
Aku
harap aku tidaklah takut untuk menjadi jujur dan terbuka

Instead of just hoping
Daripada
hanya berharap

You’d feel what I’m feeling inside
Kau
kan merasakan apa yang aku rasakan



Oh, and here we go again
Dan
mulai lagi

Destroying myself to keep a friend
Menghancurkan
diriku agar tetap menjadi teman

Hiding away ’cause I was afraid you’d say no
Bersembunyi
karena takut kau kan menolaknya

I wonder if I cross your mind
Aku
bertanya-tanya apakah aku terlintas dalam pikiranmu

Half as much as you do mine
Setengahnya
dari apa yang kau lakukan padaku

If I tell you the truth
Jika
aku memberitahumu kebenarannya

What will I lose? I don’t know
Aku
akan kehilangan apa? Aku tak tahu



I wish I’d sent you that drunk text that midnight
Aku
harap aku mengirimkan pesan itu saat ku mabuk di tengah malam

I was just scared it would ruin our friendship
Aku
hanya takut itu kan menghancurkan pertemanan kita

But I really meant it
Namun
aku sangat serius

I wonder how you would reply
Aku
bertanya-tanya akan seperti apa balasanmu

Source link

By GudSong

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *