Dumes = lemes alias lemah/tak berdaya. Apakah lagu ini tentang energi? Oh, tentu tidak. Ini adalah sebentuk ketidak berdayaan hati, karena tak bisa memaksakan rasa suka pada siapappun, meski pada orang yang sudah sangat dekat sekalipun.
Sepine ro aku
Senengmu karo liyane
Arep cemburu
Kok dudu sopo-sopone
Dalam kesendirianmu, kau mencariku untuk meredakan sepimu. Kala sepi itu telah usai, aku tak berguna lagi untukmu. Selalu ada orang lain yang menjadi perhatianmu. Apakah aku cemburu? Tentu saja iya, meski tak bisa kuungkapkan kecemburuanku, karena ikrar pertama kita adalah ‘teman’. Di matamu, aku bukanlah ‘siapa-siapa’.
Sing awale perhatian
Ning akhir sliramu sing malah ngilang
Berdesir hatiku kalau kau mulai mencariku, menanyakan segala hal tentangku. Aku suka semua bentuk perhatianmu. Meski dalam hati, ada cubitan yang meronta, karena setelah ini akuvtahu kau akan berpindah memberi perhatian pada yang lainnya. Selalu, persis di saat aku mulai menikmatinya.
Ra pengen liyane
Pengenku siji mung kowe
Kenyataane
Dudu aku ning njero atimu
Tak berdaya hatiku, karena menyadari bahwa dirimulah satu-satunya hal yang kuinginkan. Bukan tentang perhatianmu atau apapun yang semacam itu, cukup hadirmu. Tapi, kenyataan selalu menamparku. Tak pernah ada aku di dalam hatimu.
Isih sok kelingan
Kabeh kenangan sing tau dilakoni
Kebayang-bayang nganti kegowo ngimpi
Iso nggawe nyaman ora jaminan nduweni atimu
Kau pikir, hal-hal manis yang kita lakukan bersama itu hanya senda gurau semata? Tak tahukah engkau kalau semua kenangan bersamamu itu memenuhi kosongnya hatiku? Mungkin memang hanya aku yang serius menyikapi perhatianmu. Kau selalu hadir dalam mimpiku, karena kau telah lebih dulu menelusup ke dalam hatiku. Apakah lantas sikapku kepadamu hanya pura-pura belaka? Sungguh tidak. Aku membuatmu nyaman dengan usaha, karena aku ingin kau nyaman bersamaku. Kenyataannya, memberimu rasa nyaman tidak menjamin aku bisa menarik hatimu.
Koyo lagi wingi
Awak dewe iso ngobrol tekan wengi
Keroso sliramu wong sing paling gemati
Ora nyongko kowe sing paling nglarani
Setelah orang yang membuatmu menangis itu mulai membuatmu tersenyum kembali, kau melupakan usahaku menemanimu tangismu setiap malam, mendengar ceritamu tentangnya berulang-ulang. Bodohnya aku, harusnya aku sadar, saat ceritamu selalu tentangnya, berarti tak pernah ada aku di dalamnya. Padahal teman yang kumiliki hanya kamu. Yang paling perhatian dengan kemumetanku juga hanya kamu -meski hanya saat-saat itu-, tapi aku mau, karena aku suka kamu. Justru karena itu adalah dirimu, rasanya terlalu sakit di hatiku.