Drunk text – Henry Moodie Writer(s) : Andrew Edward Bannister, Joshua McClelland, Henry Moodie |
5th
of November
Tanggal
5 November
When I walked you home
Saat
aku mengantarmu pulang
That’s when I nearly said it
Saat
itu aku hampir mengatakannya
But then said “Forget it” and froze
Namun
kemudian ku mengatakan “lupakan saja” dan terdiam
Do you remember?
Apakah
kau ingat?
You probably don’t
Mungkin
saja tidak
‘Cause the sparks in the sky
Karena
kilauan di langit itu
Took a hold of your eyes while we spoke
Mengalihkan
pandanganmu saat kita berbicara
Yesterday, drank way too much
Kemarin, sangat mabuk
And stayed up too late
Dan
terjaga hingga larut malam
Started to write what I wanna say
Aku
mulai menulis apa yang ingin ku katakan
Deleted the message but I still remember it said
Lalu
ku menghapus pesannya namun aku masih ingat isinya adalah
I wish I was who you drunk texted at midnight
Aku
harap aku adalah orang yang kau kirimi pesan saat ku mabuk di tengah malam
Wish I was the reason you stay up till 3
Aku
harap aku adalah alasan kau tetap terbangun hingga jam 3 pagi
And you can’t fall asleep
Dan
kau tak bisa tidur
Waiting for me to reply
Menunggu
diriku tuk membalas
I wish I was more than just someone you walk by
Aku
harap aku adalah seseorang yang lebih dari sekedar kau singgahi
Wish I wasn’t scared to be honest and open
Aku
harap aku tidaklah takut untuk menjadi jujur dan terbuka
Instead of just hoping
Daripada
hanya berharap
You’d feel what I’m feeling inside
Kau
kan merasakan apa yang aku rasakan
April the 7th
Tanggal
7 April
And nothing has changed
Dan
tak ada perubahan
It’s hard to get by
Sulit
tuk dilalui
When you’re still on my mind everyday
Saat
kau masih saja dalam pikiranku setiap hari
Sometimes I question
Terkadang
aku bertanya-tanya
If you feel the same?
Jika
kau merasakan yang sama
Do we make stupid jokes?
Apakah
kita membuat lelucon yang bodoh?
Tryna hide that we’re both too afraid to say
Mencoba
tuk sembunyikan apa yang kita takut tuk katakan
I wish I was who you drunk texted at midnight
Aku
harap aku adalah orang yang kau kirimi pesan saat ku mabuk di tengah malam
Wish I was the reason you stay up till 3
Aku
harap aku adalah alasan kau tetap terbangun hingga jam 3 pagi
And you can’t fall asleep
Dan
kau tak bisa tidur
Waiting for me to reply
Menunggu
diriku tuk membalas
I wish I was more than just someone you walk by
Aku
harap aku adalah seseorang yang lebih dari sekedar kau singgahi
Wish I wasn’t scared to be honest and open
Aku
harap aku tidaklah takut untuk menjadi jujur dan terbuka
Instead of just hoping
Daripada
hanya berharap
You’d feel what I’m feeling inside
Kau
kan merasakan apa yang aku rasakan
Oh, and here we go again
Dan
mulai lagi
Destroying myself to keep a friend
Menghancurkan
diriku agar tetap menjadi teman
Hiding away ’cause I was afraid you’d say no
Bersembunyi
karena takut kau kan menolaknya
I wonder if I cross your mind
Aku
bertanya-tanya apakah aku terlintas dalam pikiranmu
Half as much as you do mine
Setengahnya
dari apa yang kau lakukan padaku
If I tell you the truth
Jika
aku memberitahumu kebenarannya
What will I lose? I don’t know
Aku
akan kehilangan apa? Aku tak tahu
I wish I’d sent you that drunk text that midnight
Aku
harap aku mengirimkan pesan itu saat ku mabuk di tengah malam
I was just scared it would ruin our friendship
Aku
hanya takut itu kan menghancurkan pertemanan kita
But I really meant it
Namun
aku sangat serius
I wonder how you would reply
Aku
bertanya-tanya akan seperti apa balasanmu